Kamis, 12 Maret 2015

MAKALAH
STRUKTUR PERKEMBANGAN
 HEWAN

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM SARAF PADA SERANGGA ( INSEKTA )


DISUSUN OLEH :
MIGEL FLORENZO
4143141039
BIOLOGI DIK C 2014
DOSEN PENGAMPU : Dra.ADRIANA LBN GAOL.M.Kes.
NIP:196407131989032002
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


KATA PENGANTAR


            Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena atas petunjuk-Nya saya telah dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
            Makalah ini membahas mengenai Struktur Dan Fungsi Dari Otak Serangga. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir semester I pada mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan yaitu tugas membedah jurnal Internasional.
Sasaran pembuatan makalah  yaitu untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai format dan tata cara penyusunan skripsi.Dalam penyusunan makalah ini,kami banyak mendapatkan bimbingan dari  berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah bersedia membantu.
            Saya sadar dalam penyusunannya masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,saya sangat mengharapkan kritik dan saran  untuk menyempurnakan makalah ini.
            Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tersusunnya makalah ini.


Medan,  November 2014


                Penulis




ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…….................………………………………………...……..……......i
KATA PENGANTAR……..................…………………………………………….………...ii
DAFTAR ISI……………………................……………………………………….……….iii
BAB.I PENDAHULUAN……………................………………………………..................1
           
1.1 Pengenalan Flum Arthropoda...................................................................................2
            1.2 Kelas Insecta(Serangga)...........................................................................................3
BAB II.PEMBAHASAN……………….................……………………………….……...…4
            2.2 Sistem Saraf Pada Serangga ( Insecta )...........................................................4





















iii
BAB I

PEDAHULUAN



            Bila dibandingkan dengan banyaknya jenis hewan didunia ini, ternyata filum Arthropoda menduduki urutan nomor satu diantara jenis-jenis hewan lain. Dari filum Arthropoda ini, kelas Insecta atau serangga merupakan jenis yang terbesar (sekitar satu juta spesies). Hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuhnya yang baik, cepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan penyebaran yang sangat luas yaitu mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Diantara anggota filum Arthropoda diketahui ada yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan sebaliknya diketahui pula ada yang berperan merugikan manusia dan hewan. Kelompok yang terakhir ini lebih dikenal sebagai ektoparasit atau pengganggu atau hama. Yang termasuk di dalam kelompok ektoparasit adalah kelas Insecta (serangga) dan kelas Arachnida (caplak dan tungau).           

            Kelas Insecta yang penting diketahui bagi dunia pengendalian hama permukiman antara lain adalah ordo Dictyoptera atau Blattodea (lipas), ordo Diptera (lalat dan nyamuk), ordo Hymenoptera (semut, tawon, lebah), ordo Siphonaptera (pinjal), ordo Phthiraptera (subordo Mallophaga atau kutu penggigit dan subordo Anoplura atau kutu penghisap), ordo Rhynchophthirina, ordo Hemiptera, ordo), ordo Coleoptera (kumbang), dan ordo Psocoptera. Adapun kelas Arachnida yang penting diketahui antara lain ordo Parasitiformes (contohnya caplak) dan Acariformes (contohnya tungau).










                                                                        1
1.1 Pengenalan Filum Arthropoda

Filum Arthropoda (arthro = sendi atau ruas; pada = kaki atau juluran) adalah golongan makhluk hewan yang paling besar di dunia ini. Diperkirakan lebih dari 80% dari seluruh jenis hewan sekarang ini adalah Arthropoda, menghuni semua jenis habitat yang ada, baik terestrial maupun akuatik.

1.1.1 Ciri-ciri umum filum Arthropoda adalah sebagai berikut :
1)   Tubuh terbagi atau ruas-ruas (segmen), yang biasanyaterkelompok menjadi dua atau tiga daerah yang nyata.
2)   Terdapat pasangan-pasangan juluran yang beruas-ruas.3 Tubuhnya simetris bilateral.
3)      Bagian luar tubuh terdiri dari eksoskelet (kerangka luar)mengandung khitin, yang dapat mengelupas apabilatubuhnya berkembang.
4)      Sistem alat pencernaan berupa saluran tubular (kurang lebihlurus), ada mulut dan anus.
5)      Rongga tubuh berisi darah, disebut hemosul.
6)      Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupakan “otak” terletak di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral, serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran pencernaan.
7)      Urat-urat dagingnya bergaris melintang.
8)      Sistem pengeluaran (ekskresi) berupa saluran-saluran Malphigi yang bermuara di saluran pencernaan, limbah dikeluarkan melalui anus.
9)      Respirasi berlangsung memakai insang, trakhea dan spirakel.
10)  Tidak mempunyai silia atau nefridia.
11)  Kelamin hampir selalu terpisah.
12)  Sistem peredaran darah terbuka, satu-satunya buluh darahyang ada berupa saluran lurus terletak di atas saluran pencernaan, yang di daerah abdomen mempunyai lubanglubang di sebelah lateral.


                                                                        2
1.2 Kelas INSECTA (Serangga)

1.2.1 Ciri-ciri umum kelas ini adalah (Gambar 1) :
1.Tubuh terbagi atas kepala, toraks dan abdomen.
2.Mempunyai sepasang sayap kecuali Anoplura, Mallophaga dan Siphonaptera.
3.Mempunyai sepasang antena.
4.Mempunyai tiga pasang kaki.
5.Perangkat mulut telah mengalami perkembangan dan penyesuaian sedemikian rupa sehingga dikenal berbagai ragam tipe seperti menggigit/mengunyah, menusuk,menghisap,menyerap dan sebagainya.

Gambar 1 Diagram tubuh serangga (belalang), (a) kepala, (b)
toraks, (c) abdomen, (d) antena, (e) mata, (f) tarsus, (g) koksa, (h)
trokhanter, (i) timpanum, (j) spirakel, (k) femur, (l) tibia, (m)ovipositor, (n) serkus
                                                           



                                   

                                                                        3

                                                                        BAB II
                                                            PEMBAHASAN


2.1 Sistem Saraf Pada Serangga

            Seperti kebanyakan arthropoda lainnya, serangga memiliki sistem syaraf pusat yang relatif sederhana dengan otak (A) dorsal terhubung dengan tali saraf ventral (ventral nerve cord, B) yang terdiri dari segmental ganglia yang terletak sepanjang garis tengah ventral thoraks dan abdomen. Ganglia dalam setiap segmen dihubungkan satu sama lain oleh saraf medial pendek dan juga dihubungkan dengan penghubung intersegmental  (inter-segmental connectives)  menuju ganglia di segmen tubuh yang berdekatan.
           
Secara umum, sistem saraf pusat tampak seperti tangga: commissure (Gambar 2.8) adalah anak tangga dan penghubung intersegmental (Gambar 1C dan 2D) adalah relnya. Dalam ordo-ordo serangga terdapat kecenderungan ganglia individual untuk bergabung (baik secara lateral maupun longitudinal) membentuk ganglia yang lebih besar yang melayani beberapa segmen tubuh.
Otak serangga adalah kompleks dari enam ganglia yang menyatu (tiga pasang) yang terletak pada bagian dorsal dalam kapsul kepala. Setiap bagian dari otak mengontrol (menginnervasi) spektrum yang terbatas terhadapa aktifitas dalam tubuh serangga:


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAkOR0RskiQ69IjeL7jDCEoNvd6ewZHm-7Y_014aBahIW3R_gEJQf3NlevOzq6QjFpFAdII3xHEk5fF3iCMA6Z3SHfe8rLqJe1RloVEP9yLLLeQjWEmZvV_xfnoogW5dFPAEFcjckaEGw/s640/Picture4.png

Gambar 1. Sistem Saraf Pusat. A. Brain;  B. ventral nerve cord (B);
C. subesophageal ganglion; D. intersegmental connectives;
E. thoracic ganglia; F. abdominal ganglia; 1. Protocerebrum;
2. deutocerebrum;3. Tritocerebrum; 9. circumesophageal connectives; 
4. optic lobe; 5. mandible; 6. maxilla; 7. Labium; 8. Commissure



                                                                        4

            Protocerebrum (Gambar 2.1): Pasangan pertama ganglion yang umumnya terkait
dengan visi, innervasi mata majemuk dan ocelli.                                                       
Deutocerebrum (Gambar 2.2): Pasangan kedua ganglia yang memproses informasi sensorik yang dikumpulkan oleh antena.
Tritocerebrum (Gambar 2.3): Pasangan ketiga ganglia yang menginnervasi labrum dan mengintegrasikan input sensorik dari proto-dan deutocerebrums. Ganglia tersebut juga menghubungkan otak dengan ventral nerve cord sisanya dan sistem saraf stomodaeal yang mengontrol organ internal.

Pada bagian ventral kapsul kepala (tepat di bawah otak dan esophagus) terdapat kompleks ganglia gabungan yang disebut ganglion subesophageal, Gambar 2C). Pada serangga modern, ganglion subesophageal menginnervasi tidak hanya mandibula, maxillae, dan labium, tetapi juga hipofaring, kelenjar ludah, dan otot leher. Sepasang penghubung circumesophageal (Gambar 2.9) menyimpul sekitar sistem pencernaan untuk menghubungkan otak dan kompleks subesophageal bersama-sama.

Pada thoraks, terdapat tiga pasang ganglia thoraks (Gambar 1A dan 2E, kadang-kadang menyatu) mengontrol locomotion dengan menginnervasi kaki dan sayap. Otot thoraks dan reseptor sensorik juga terhubung dengan ganglia ini. Demikian pula, ganglia abdominal (Gambar 1B dan 2F) mengontrol gerakan otot abdominal (perut). Spirakel baik di thoraks maupun perut dikendalikan oleh sepasang saraf lateral yang timbul dari setiap segmental ganglion (atau melalui saraf median ventral yang menghubungkan setiap sisinya). Sepasang terminal abdominal ganglia (biasanya menyatu untuk membentuk caudal ganglion yang besar) menginnervasi anus, genitalia internal dan eksternal, dan reseptor sensorik (seperti cerci) yang terletak di bagian ujung belakang serangga.
Insecta memiliki sistem saraf tangga tali yang terdiri atas otak, ganglion subesofagus, dan benang saraf ventral.





                                                                        5

Jaringansarafdapatdibagikedalamsarafpusatdansaraftepi.Sarafpusatterdiridarisepasangrantaisarafrantai yang terdapat di sepanjangtubuhbagian ventral.Sistemsarafseranggaberupasistemsaraftanggataliberjumlahsepasang yang berada di sepanjangsisi ventral tubuhnya.Sistemsaraf yang terdiridariserangkaian ganglia, dihubungkandengantalisaraf ventral terdiridariduaparalelconnectives  sepanjangperut. Biasanya, setiapsegmentubuhmemilikisatu ganglion padasetiapsisi, meskipunbeberapa ganglia yang meleburuntukmembentukotakdan ganglia besarlainnya.Segmenkepalaberisiotak, jugadikenalsebagai ganglion supraesophageal.Dalamsistemsarafserangga, otakanatomisdibagikedalamprotocerebrum yang mencakupmatamajemukdanoselli, deutocerebrum yang mencakup antenna, dantritocerebrum yang mencakup labrum danususdepan. Segera di belakangotakadalahsubesophageal ganglion, yang terdiridaritigapasang ganglia menyatu.Inimengendalikanmulut, kelenjarludahdanotot-otottertentu.
 Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia .Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Pada belalang terlihat susunan saraf tangga tali dari simpul saraf yang disebut ganglia (jamak dari ganglion). Ganglion merupakan pusat peogolah rangsang.
Ada 3 macam ganglion :
(1)   Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena.
(2)   Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium).
(3)   Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas dada, perut, dan alat-alat tubuh yang berdekatan.
Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran pencernaan. Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar sepanjang tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain.





                                                                        6
nerves
Gambar 2.
Sedangkan sel saraf tepi terdiri dari 3 macam sel saraf, yaitu :
sel saraf indera: membawa impuls dari salat indera.
sel perantara (internuncial): mrmbawa impuls antara sel saraf.


            sel saraf motor: membawa impuls dari pusat integrasi ke otot.
Ada 3 macam susunan, yaitu
  1. Monopolar
  2. Bipolar
  3. Multipolar
Gambar 3.


                                                                        7
Susunan di atas disebut sebagai "neuron bipolar", sedang bentuk lainnya adalah "monopolar Neuron" seperti yang dijumpai pada SSP.
Neuron bipolar dengan demikian lebih banyak dipergunakan untuk menerima dan meneruskan rangsang, sementara yang monopolar dipergunakan untuk memproses rangsang dan selanjutnya diantisipasi sesuai dengan jenis rangsang.
Salah satu contoh serangga adalah belalang. Hewan tersebut memiliki sistem saraf tangga tali yang mirip dengan sistem saraf cacing tanah. Sistem saraf pada belalang terdiri atas ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan ganglion ruas        badan.
Sistem Saraf  Hewan (Vertebrata dan Avertebrata)

Ganglion kepala merupakan dua buah ganglion terbesar yang terletak di bagian kepala sebelah atas. Di dalam ganglion kepala ini terdapat saraf penglihatan dan mata dan saraf peraba dan antena. Ganglion bawah kerongkongan berhubungan dengan ganglion kepala melalui dua buah serabut saraf yang masing-masing terdapat di sebelah kanan dan sebelah kiri kerongkongan. Ganglion bawah kerongkongan dihubungkan dengan ganglion ruas badan oleh dua buah serabut    saraf.

Demikian juga, antara ganglion ruas badan yang satu dan ganglion ruas badan yang lain dihubungkan oleh dua buah serabut saraf. Tiap-tiap ganglion ruas badan membentuk cabang-cabang serabut saraf yang masing-masing bercabang lagi hingga ke bagian bawah tubuh yang berdekatan. Dengan demikian, pada semua bagian tubuh terdapat ujung-ujung saraf.


                                                            8
2.2 Organ Peraba, Syaraf, dan Integrasinya
Organ peraba dibagi atas photoreceptor, chemoreceptor dan mechanoreceptor. Organ yang terlihat dalam photoreceptor adalah mata dan mata serangga terbagi dalam dua bentuk, yaitu mata majemuk dan mata sederhana pada chemoreceptor, syaraf pengecap dan syaraf pembau bekerja untuk menghasilkan impuls. Bentuk mechanoreceptor dapat berupa trichoid, campaniform atau placoid. Receptor lain yang juga berperan dalam kehidupan serangga adalah hygroreceptor dan geomagneticreceptor. Siatem syaraf serangga terbagi menjadi sistem syaraf pusat dan sistem syaraf visceral. Sistem syaraf pusat dibagi lagi menjadi supraesophaged ganglion dan subesophageal ganglion. Komponen utama dari sistem syaraf visceral adalah stomodeal nervous system. Unit dasar dari sistem geuron motor, dan interneuron. Acetylcholine adalah transmiter kimia yang penting dalam membawa impuls melewati synapse.
Sistem saraf terdiri dari banyak sel saraf (neuron) yang saling berhubungan yang menyebar ke seluruh tubuh. Secara tipikal bentuk neuron di salah satu ujungnya  berupa semacam serabut yang disebut dendrit dan diujung lain memanjang dan ujungnya bercabang-cabang disebut akson. Antar neuron berhubungan melalui aksonnya. Titik dimana dua neuron berhubungan disebut sinap. Ujung akson yang  berhubungan neuron lainnya disebut pre sinap sedangkan bagian dari neuron yang  berhubungan dengan presinap disebut postsinap. Impul saraf berjalan dari satu neuron ke neuron berikutnya sepanjang akson melalui sinap. Di daerah sinap impul saraf diteruskan oleh neurotransmitter yang banyak jenisnya. Berjalannya impul saraf merupakan proses yang sangat kompleks. Proses ini dipengaruhi oleh keseimbangan ion-ion K+, Na+, CA++, Cl-, berbagai macam protein, enzim, neurotransmitter, dan lain-lainnya yang saling mempengaruhi. Gangguan pada salah satu faktor mengakibatkan impul saraf tidak dapat berjalan secara normal. Sehingga serangga tidak mampu merespon rangsangan.





                                                                        9
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sistem saraf adalah kumpulan neuron yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mampu mengoordinasikan berbagai aktivitas tubuh.Insecta memiliki sistem saraf tangga tali yang terdiri atas otak, ganglion subesofagus, dan benang saraf ventral.Pada belalang terlihat susunan saraf tangga tali dari simpul saraf yang disebut ganglia (jamak dari ganglion). Ganglion merupakan pusat peogolah rangsang.Organ peraba dibagi atas photoreceptor, chemoreceptor dan mechanoreceptor. Organ yang terlihat dalam photoreceptor adalah mata dan mata serangga terbagi dalam dua bentuk, yaitu mata majemuk dan mata sederhana pada chemoreceptor, syaraf pengecap dan syaraf pembau bekerja untuk menghasilkan impuls.Neuron bipolar dengan demikian lebih banyak dipergunakan untuk menerima dan meneruskan rangsang, sementara yang monopolar dipergunakan untuk memproses rangsang dan selanjutnya diantisipasi sesuai dengan jenis rangsang.
















                                                            10

DAFTAR PUSTAKA

·  Achterberg, K., et al., 1991. The Insects of Australia. Division of Entomology CSIRO Australia. Melbourne University Press.
·  Gullan, D. J. and Cranston, P. S. 2005. The Insects: An Outline of Entomology Blackwell Publishing Ltd, UK.
·Irnaningtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas X Erlangga 2013
·Klowden MJ. 2007. Physiological Systems in Insects. Second Edition. Academic Press, Elsevier. Burlington, 01803, USA
·Sanjaya dan Safaria. 2006. Toksisitas Racun Laba-laba Nephila sp. pada Larva Aedes aegypti L.Jurnal Biodiversitas Vol. 7, No. 2 April 2006 Hal. 191-194. Bandung : Program Studi Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).


















                                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar